Posted by Sengkring Punya
SMANTA
Hai, ini gue. Mungkin
banyak yang belum tahu siapa gue. Tapi, dimana tempat gue ada dan bahkan sampai
berpuluh mil sekitar gue, siapa yang gak tahu gue, pasti tetep gak tahu juga,
haha. Tapi tenang, gue gk pernah ingin dimengerti siapapun karena gue cuek,
beneran.. nama gue SMANTA. Ini adalah nama mainstream yang diberikan nenek
moyang muda gue untuk lebih cepet manggil gue,
karena mereka tahu sebenarnya gue adalah bukan siapa-siapa selain
pondasi besar berbesi berkarat dengan
jalan setapak disana-sini dengan tambahan bahan tambang dari aspal panas yang
diberi sedikit kerikil untuk akhirnya
keras dan tahan lama sampe umur gue sekarang yang udah berkepala empat.
Bener
banget, gue berkepala empat alias lima windu atau tepatnya usia gue empat puluh
tahun dunia. Ini bukan sebuah indikasi buat loe semua untuk ngecap gue adalah
orang tua sob, karena gue juga bukan seorang yang disebut orang. Tapi pastinya
semua setuju kalau seorang gue yang semua tahunya menyebut SMANTA, gak kalah
sama bangunan bangunan almamater setingkat sama gue di kota sana. Karena gue,
punya pondasi yang bener-bener disebut pondasi terkokoh yang siap mengawal gue
sampai kapanpun dan dimanapun. Semua yang masuk ke dalam lingkaran gue,
pastinya tahu semboyan BE SMART AND CREATIVE. Ya, itulah salah satu semboyan yang paling mendukung mengapa gue
dilahirin di muka bumi nan penuh kefanaan ini. Mereka menjalankan sebuah proses
konspirasi untuk menjadikan diri mereka, keluarga serta sanak saudara dan
kolega menjadi sebuah hal yang berguna dan berharga bagi kelanjutan dunia dan
alam semesta serta seisinya yang dibuat tuhan yang maha esa. Bukan untuk
membuat dunia baru yang sesat, tapi gue ada untuk mengolah kedamaian menjadi
sebuah pedoman dalam berkehidupan sob.
Kemarin
lusa, 16 Januari gue ulang tahun.
“ciye,.. selamat ya, selamat,
traktiran dong, traktiran, kapan jadinya,……………”
“Husst..”
bukan bermaksut apa-apa ni sob, gue terharu
karena itu. Nama gue terbang bersama balon-balon biru yang dilepas seorang yang
memimpin manajemen dalam lingkup gue, beliaulah yang berpanjang lebar memuji
gue didepan undangan-undangan penting
yang duduk rapi dibelakang Pembina upacara. Gue bangga banget, apalagi tim
paskibraka yang dengan susah payah membentuk formasi angka “40” disela sela
upacara untuk gue. Dan besok, adalah hari yang bisa dianggap paling
ditunggu-tunggu seluruh elemen dalam lingkup gue karena besok adalah puncak
acara dari rangkaian acara yang berupa kirab, aneka lomba dan lain-lain,
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sebaik-baiknya. Gitu kata
Soekarno waktu proklamasi kemerdekaan dulu. Dan besok gue jamin gak ada kata
senior atau junior. Gak ada kata kaya atau miskin, laki atau perempuan, sakit
atau sehat, muda atau tua, karena esok adalah kita, yang ada untuk tetap
JAYAKAN gue, SMANTA.
KARMAN SANTANA ,SMANTA JAYA!!